Label halal? Sip. Tapi jangan berhenti di situ.

Produk Halal ≠ Bisnis Halal Banyak pengusaha kekinian bangga ketika produknya sudah bersertifikat halal. Ada logo halal di kemasan, post dan campaign-nya di-boost, caption-nya: “Alhamdulillah, produk kami kini halal certified!” Tapi.. apakah itu cukup untuk menjadikan bisnis Anda halal? Jawabannya tentu tidak. Kenapa? Baca selengkapnya ⬇⬇⬇

Tim SWM

6/23/20252 min read

Bisnis halal itu bukan hanya terkait bahan dan label. Melainkan juga mencakup cara kerja dan bisnis secara keseluruhan. Jika produk Anda halal, tapi modalnya riba, gajian karyawan tidak jelas, transaksi ada unsur tipu-tipu, dan marketing-sales penuh maksiat —bisnis Anda tetap saja bisa HARAM.

Halal is a total commitment. Bukan sekadar logo.

Dalam syariat Islam, yang ‘dihitung’ bukan hanya apa yang dijual, tapi juga bagaimana kita menjalankannya. Oleh karena itu, penting untuk kita coba breakdown bagian-bagian bisnis yang sering kali terlihat "lumrah" tapi sebenarnya bisa menjebak dalam pelanggaran syariat:

1. Aqidah dan Mindset

Dalam berbisnis diperlukan mind-set Tauhid Duluan, Profit Kemudian. Karena kalau sampai menjalankan bisnis dengan mindset mistis atau ritual nyeleneh, itu red flag banget. Misal; developer tidak mengadakan nomor 13 di perumahan atau lantai apartemennya, tanam kepala kambing di pondasi gedung, dll. Belum lagi kalau pengelola tidak mengerti muamalah syar’i yang notabene tugasnya membuat keputusan besar setiap hari, riskan banget.

Tauhid harus jadi dasar. Bisnis = ibadah = A-Z harus syar’i.

“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

—QS. Al-Baqarah: 168

2. Financial & Accounting: No Drama, No Dusta

- Pencatatan keuangan asal-asalan, mark-up, atau pura-pura profit? No banget!

- Uang disimpan di bank konvensional? Kemudian bunganya diakui sebagai pendapatan? Big no-no.

Laporan keuangan harus jujur, bersih, dan syar’i. Audit bukan untuk sekadar diloloskan, tapi sebagai cermin kebaikan dunia akhirat.

3. Modal & Investor: Dananya Bersih, Akadnya Clear

- Modal campuran: setengah dari utang riba, setengah dari “titipan” tanpa akad jelas. Danger!

- Belum ngerti perbedaan syirkah, qardh, atau mudharabah, tapi main saham internal? Bisa gawat!

Semua dana yang masuk dan keluar haruslah jelas akadnya. Perlu juga memastikan tidak hanya legal secara hukum, tapi juga halal secara syariat.

4. Core Business: Jangan Tolong-Menolong dalam Dosa

- Produksi ataupun proses bisnis merusak alam dan tidak bertanggung jawab? Keterlaluan.

- Produk atau jasa kamu halal, tapi jadi supplier bisnis haram? Warning!

- Menjual sesuatu yang gharar (tidak jelas, penuh spekulasi) atau merugikan pihak lain? Zalim.

Core business Anda harus bersih dari aktivitas yang dilarang dalam Islam. Clean and clear!

5. Operasional & SDM: Kantor Boleh Modern, tapi Jangan Barbar

- Karyawan kerja tanpa waktu shalat.

- Atasan seenaknya potong gaji atau memperkerjakan tanpa hak-hak dasar.

- Lingkungan kerja toxic, campur-baur laki-perempuan tanpa batas, aurat terbuka bebas.

Hal-hal tersebut tidak dapat dibenarkan secara profesional bahkan syariat. Operasional yang taat syariat = kantor yang berkah.

6. Marketing, Branding, Selling perlu steril dari maksiat

- Iklan sensasional tapi vulgar (umbar aurat dan syahwat)?

- Dapat tender pakai suap atau curang?

- Promo penuh janji palsu dan gambling?

Marketing juga bagian dari ibadah. Campaign boleh catchy, tapi harus tetap sesuai syariat.

“Produk halal” itu harus. Tapi “bisnis halal” itu sebuah perjuangan yang memerlukan niat dan ilmu yang kuat, serta perhatian yang berkelanjutan.

Tenang, Islam itu tidak anti cuan kok. Syariat bukanlah beban. Justru mengajak kita bagaimana mencari keuntungan dengan cara yang profesional, sustainable, dan win-win di dunia maupun akhirat. Maka mulai hari ini, pastikanlah A-Z bisnis Anda halal.

📚 Artikel ini diadaptasi dari insight tim Syariah Wealth Management (SWM) — tempat Anda menemukan #JalanKeluar menuju keberkahan bisnis dan harta.

SWM telah aktif melayani konsultasi dan mendampingi bisnis syariah sejak 2014.

Di SWM, kami siap membantu Anda mengenali red flag dalam bisnis sejak awal.

✔ Baik untuk strategi bisnis maupun keputusan investasi.

✔ Dengan analisa berbasis syariat, data, dan pengalaman nyata di lapangan.

Let’s build a business that not only grows, but also glows!